Kamis, 23 Februari 2012

3 Putra dari Seorang Bapak yang akan Menghadapi Kematian


“Maaf pak,, saat ini kanker telah menyebar ke seluruh tubuh bapak. Kanker paru yang bapak derita adalah kanker paru karsinoma sel kecil yang tumbuh dan berkembang cepat.” dr. David menjelaskan dengan hati-hati, berusaha agar pasien dihadapannya tidak terlalu shock dengan apa yang ia sampaikan.

Laki-laki setengah baya yang ada dihadapannya adalah mantan perokok berat. Akhir-akhir ini ia mengeluh mengalami nyeri dada dan memutuskan untuk memeriksakannya.

dr.David kemudian menjelaskan lebih jauh, “Karsinoma sel kecil memang seringkali ditemukan terlambat sehingga penyembuhan secara medis sudah tidak mungkin lagi. Kelangsungan hidup bapak saya perkirakan berkisar 8 hingga 9 bulan lagi.”

Mendengar vonis dokter mengenai usianya yang tak lama lagi, bapak itu pun terdiam pasrah. Ia memutuskan untuk segera pulang dan memberitahukan hal tersebut kepada ketiga putranya.
Putra pertama bernama Harben, ia adalah putra kesayangan si bapak. Oleh karena itulah bapak itu memutuskan untuk memberitahu putra sulungnya terlebih dahulu.

“Wahai Harben anakku…kemarilah” si bapak memanggil anaknya dengan penuh kasih sayang.


“Ya ayah?” Harben pun berjalan menghampiri ayahnya.

“Sesungguhnya aku baru memeriksakan kesehatan ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau memenuhi satu permintaan terakhirku?” si bapak menatap anaknya dengan penuh harap.

“Apa itu ayah?” Harben setengah penasaran


“Selepas kepergianku, bersediakah kau untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?

Harben kaget dengan apa yang telah disampaikan oleh ayahnya dan berkata, “Mana mungkin aku bisa melakukan itu ayah ! aku tidak bisa menemanimu di pemakaman !”

Harben pun pergi meninggalkan ayahnya yang bersedih karena ternyata anak kesayangannya menolak permintaannya.

Kemudian si bapak teringat dengan putra keduanya yang bernama Jake. Selama ini Jake selalu menjadi anak kebanggaannya

“Wahai Jake anakku…kemarilah” dengan lemah lembut si bapak memanggil anaknya.

“Ada apa yah?” dengan sedikit enggan ia memenuhi panggilan ayahnya.

“Sesungguhnya aku baru memeriksakan kesehatan ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau memenuhi satu permintaan terakhirku?” si bapak mulai menumbuhkan harapan baru pada putra keduanya.

“Apa itu?” tanya Jake dengan sedikit ketus

“Selepas kepergianku, bersediakah kau untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?

Jake marah dengan apa yang telah disampaikan oleh ayahnya kemudian membentak , “Ayah gila ! aku tidak mau menemanimu di pemakaman !”


Jake segera meninggalkan ayahnya yang semakin bersedih karena ternyata anak kebanggaannya pun telah menolak permintaannya.

Dalam keadaan putus asa, si bapak teringat dengan anak bungsunya yang bernama Amsol. Dari ketiga putranya, Amsol adalah anak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian bahkan kadang diabaikan olehnya. Si bapak merasa pesimis namun akhirnya ia memanggil anak bungsunya itu.

“Wahai Amsol anakku…kemarilah” dengan perasaan ragu si bapak memanggil anaknya.

“Iya ayah…ada apa?” dengan segera ia mendekati ayahnya

“Sesungguhnya aku baru memeriksakan kesehatan ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau memenuhi satu permintaan terakhirku?” si bapak merasa bahwa ia sudah tak memiliki harapan. Bagaimana mungkin anak yang selama ini sering ia sia-siakan mau memenuhi permintaannya….

“Tentu ayah, apa itu?” Amsol bertanya dengan sungguh-sungguh

“Selepas kepergianku, bersediakah kau untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?

Amsol tersenyum mendengar permintaan ayahnya dan dengan mantap berkata “Tentu saja ayah, aku akan selalu menemanimu disana.”

Bapak itu pun sangat terharu dengan jawaban anak bungsunya. Ia tak menyangka bahwa Amsol lah yang akan bersedia memenuhi permintaan terakhirnya.

Semenjak kejadian itu, si bapak mencurahkan sisa hidupnya untuk memperhatikan Amsol. Hingga malaikat maut menjemputnya…..

Dari cerita ini…. Putra kesayangan si bapak yang bernama “Harben” adalah “Harta Benda”, kemudian putra kebanggaannya yang bernama “Jake” adalah “Jabatan & Kedudukan”, sedangkan anaknya yang terakhir bernama “Amsol” adalah “Amal Soleh”.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9).

Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Mayit itu diikuti oleh tiga golongan, akan kembali dua golongan dan satu golongan akan tetap menemaninya, dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”. (HR.Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari ucapan lidah dan perbuatan tangannya. (HR.Bukhori)