“Maaf
pak,, saat ini kanker
telah menyebar ke seluruh tubuh bapak. Kanker paru yang bapak derita adalah
kanker paru karsinoma sel kecil yang tumbuh dan berkembang cepat.” dr. David
menjelaskan dengan hati-hati, berusaha agar pasien dihadapannya tidak terlalu shock dengan apa yang ia sampaikan.
Laki-laki setengah baya yang ada
dihadapannya adalah mantan perokok berat. Akhir-akhir ini ia mengeluh mengalami
nyeri dada dan memutuskan untuk memeriksakannya.
dr.David kemudian menjelaskan lebih
jauh, “Karsinoma
sel kecil memang seringkali ditemukan terlambat sehingga penyembuhan secara
medis sudah tidak mungkin lagi. Kelangsungan hidup bapak saya perkirakan
berkisar 8 hingga 9 bulan lagi.”
Mendengar
vonis dokter mengenai usianya yang tak lama lagi, bapak itu pun terdiam pasrah.
Ia memutuskan untuk segera pulang dan memberitahukan hal tersebut kepada ketiga
putranya.
Putra
pertama bernama Harben, ia adalah putra kesayangan si bapak. Oleh karena itulah
bapak itu memutuskan untuk memberitahu putra sulungnya terlebih dahulu.
“Wahai
Harben anakku…kemarilah” si bapak memanggil anaknya dengan penuh kasih sayang.
“Ya ayah?” Harben pun berjalan
menghampiri ayahnya.
“Sesungguhnya aku baru memeriksakan
kesehatan ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau
memenuhi satu permintaan terakhirku?” si bapak menatap anaknya dengan penuh
harap.
“Apa itu ayah?” Harben setengah
penasaran
“Selepas kepergianku, bersediakah kau
untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?
Harben kaget dengan apa yang telah
disampaikan oleh ayahnya dan berkata, “Mana mungkin aku bisa melakukan itu ayah
! aku tidak bisa menemanimu di pemakaman !”
Harben pun pergi meninggalkan ayahnya
yang bersedih karena ternyata anak kesayangannya menolak permintaannya.
Kemudian si bapak teringat dengan putra
keduanya yang bernama Jake. Selama ini Jake selalu menjadi anak kebanggaannya
“Wahai
Jake anakku…kemarilah” dengan lemah lembut si bapak memanggil anaknya.
“Ada apa yah?” dengan sedikit enggan ia
memenuhi panggilan ayahnya.
“Sesungguhnya aku baru memeriksakan
kesehatan ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau
memenuhi satu permintaan terakhirku?” si bapak mulai menumbuhkan harapan baru
pada putra keduanya.
“Apa itu?” tanya Jake dengan sedikit
ketus
“Selepas kepergianku, bersediakah kau
untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?
Jake marah dengan apa yang telah
disampaikan oleh ayahnya kemudian membentak , “Ayah gila ! aku tidak mau
menemanimu di pemakaman !”
Jake segera meninggalkan ayahnya yang semakin
bersedih karena ternyata anak kebanggaannya pun telah menolak permintaannya.
Dalam keadaan putus asa, si bapak
teringat dengan anak bungsunya yang bernama Amsol. Dari ketiga putranya, Amsol
adalah anak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian bahkan kadang diabaikan
olehnya. Si bapak merasa pesimis namun akhirnya ia memanggil anak bungsunya
itu.
“Iya ayah…ada apa?” dengan segera ia
mendekati ayahnya
“Sesungguhnya aku baru memeriksakan kesehatan
ku, dan dokter berkata bahwa usiaku tidak akan lama lagi. Mau kah kau memenuhi
satu permintaan terakhirku?” si bapak merasa bahwa ia sudah tak memiliki
harapan. Bagaimana mungkin anak yang selama ini sering ia sia-siakan mau
memenuhi permintaannya….
“Tentu ayah, apa itu?” Amsol bertanya
dengan sungguh-sungguh
“Selepas kepergianku, bersediakah kau
untuk selalu menemaniku di pemakaman ku nanti?
Amsol tersenyum mendengar permintaan
ayahnya dan dengan mantap berkata “Tentu saja ayah, aku akan selalu menemanimu disana.”
Bapak itu pun sangat terharu dengan
jawaban anak bungsunya. Ia tak menyangka bahwa Amsol lah yang akan bersedia
memenuhi permintaan terakhirnya.
Semenjak kejadian itu, si bapak
mencurahkan sisa hidupnya untuk memperhatikan Amsol. Hingga malaikat maut
menjemputnya…..
Dari cerita ini…. Putra kesayangan si
bapak yang bernama “Harben” adalah “Harta Benda”, kemudian putra kebanggaannya
yang bernama “Jake” adalah “Jabatan & Kedudukan”, sedangkan anaknya yang
terakhir bernama “Amsol” adalah “Amal Soleh”.
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9).
Dari Anas bin
Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Mayit itu diikuti oleh tiga
golongan, akan kembali dua golongan dan satu golongan akan tetap menemaninya,
dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan
hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”. (HR.Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari ucapan lidah dan perbuatan tangannya. (HR.Bukhori)