Sore ini ketika suatu
rencana tak berjalan sesuai dengan keinginan diri, sempat terbesit rasa kecewa
dan hati pun mulai tergoda untuk mulai mengeluhkan ini dan itu.
Namun begitu cepat
Allah menampakkan kuasaNya.
Hingga diri menjadi
begitu malu dan tak berarti apa-apa.
Seorang lelaki tua
lewat tepat dihadapanku
Membawa potongan-potangan kayu yang cukup besar dipundaknya.
Ya Allah, begitu
berat beban hidup yang harus ia pikul.
Terlebih untuk
tulang-tulangnya sudah renta.
Astaghfirullah….
Apalah arti
permasalahan ku selama ini?
Tidaklah lebih dari
kumpulan masalah-masalah kecil yang seringkali didramatisir.
Sungguh malu rasanya, bila setelah ini aku masih saja mengeluhkan kehidupan yang telah Allah berikan.
Sementara ribuan
orang di luar sana sangat mengidamkan apa yang telah ku dapatkan sekarang.
Keluarga, tempat
tinggal, pendidikan dan berbagai peluang maupun kesempatan untuk berkarya.
Semuanya telah ku
miliki tanpa harus bersusah payah sebelumnya.
Tetapi Allah lah yang
memberikannya dengan gratis dan cuma-cuma !
Yang Allah inginkan
hanyalah agar aku dapat selalu mensyukuri karunia-Nya yang tak terhingga.
Lantas mengapa aku
bisa lalai dan lupa?!
Astaghfirullah…astaghfirullah…astaghfirullah
hal adzim…
Aku mohon ampun
kepada Allah yang Maha Agung.
”Barangsiapa
yang bersyukur maka hal itu adalah untuk (kebaikan) dirinya sendiri.
Barangsiapa yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia.” (An-Naml: 40)
“Jika
kamu bersyukur, maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu, dan jika kamu
ingkar maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari ucapan lidah dan perbuatan tangannya. (HR.Bukhori)