Selasa, 19 Agustus 2014

Metamorfosa

Banyak yang berubah selama 5 tahun terakhir. Orang-orang yang mengenalku sejak lama pun akan serentak mengamininya.

Penampilanku telah jauh berubah.

Mereka heran, "Apa kerudungmu itu tidak terlalu lebar? Apa itu tidak berlebihan?"

Aku tersenyum mendengarnya, yang aku tahu, kerudung seperti inilah yang membuat hatiku tentram mengenakannya.

Kerudung berbahan tebal dan berukuran lebar. Mereka pikir akan sangat ribet dan terasa panas memakai kerudung seperti itu seharian.

Namun sekali lagi aku hanya tersenyum. Justru kerudung inilah yang membuatku jauh merasa aman dan nyaman saat beraktivitas di luar.

Kadang aku memang malu dengan kerudung lebarku.

Bukan karena merasa kuno, culun atau kampungan.

Malu karena aku merasa akhlak, ilmu dan amal ku tak seperti para akhawat lain yang mengenakannya. Akhawat shalihat yang dicemburui oleh para bidadari surga.

Namun rasa malu itulah yang kembali meneguhkanku. Bukankah malu adalah salah satu cabang dari iman?

Meski hanya secuil iman yang kumiliki saat ini, aku ingin bisa terus merawatnya dengan penuh keikhlasan. Hingga suatu hari dia akan tumbuh meneduhkan, melindungiku dari teriknya hari pembalasan.

Ah, betapa sok alim dan sok suci.
Silahkan bila  ada yang berpikir demikian :)

Aku memang bukan manusia suci. Hanya seorang muslimah yang ingin belajar lalu sedikit demi sedikit mengamalkan dien yang dianut sejak lahir.

Sudahlah, toh bukan pendapat manusia yang perlu dirisaukan, sebab manusia mulia seperti Rasulullah Muhammad pun seringkali dicela dan diperlakukan buruk oleh kaumnya.

Melainkan pendapat-Nya, Allah subhanahu wata'ala. Hanya Dia, Rabb semesta alam.

(dhini iffansyah)



Minggu, 03 Agustus 2014

Remember Me ?

Inspired  by Novel Sophie Kinsella


Menguning bersama senja
Terbata-bata memahami rasa
Jiwaku ingin terbang bersama angin
Dan segera manemui jati diriku yang lain.

Kau sempurna pada awalnya
Bak pangeran surga yang menghadiahkan istana
Namun hampa...

Aku menjadi bukan diriku
Memaksakan diri merangkul hidupmu
Berlakon untuk mengesankanmu.

Ya... Kau bilang kau tlah jatuh cinta
Tapi ketika topeng ini terbuka..
Masihkah aku mempesona?

Remember me...?

Ambisi itu memperdayakan ku
Menjadi ular kobra
Bahkan nenek sihir dari neraka
Mengapa aku berjuang untuk terus menggenggamnya?

Remember me...?

Dalam kemapanan dan kekuasaan
Mengapa sahabatku justru berpaling meninggalkan?
Menyisakanku dalam dinginnya kesepian.

Remember me...?

Sungguh, aku tak tahu
Bahkan sudah tak ingat
Haruskah ku percaya pada hatiku
Pada dia dan bukan dirimu.

(dhini iffansyah)