Rabu, 29 Maret 2023

Si Paling Sibuk Sejagat Raya

Especially buat yang sudah kerja, pernah ngalamin engga, perasaan kok kayaknya aku yah yang paling sibuk di kantor, sementara yang lain kelihatan selow aja, engga riweuh, jarang lembur, pokoknya hidupnya adem ayem jauh dari konflik.

Bisa jadi ada benarnya. Bisa jadi juga seperti kata peribahasa "rumput tetangga selalu lebih hijau".

Apapun, please jangan sampai meng-underestimate pekerjaan orang lain. Jangan jadi manusia toxic yang bikin orang lain engga nyaman dengan sikap/kata-kata kita yang engga ada filternya.

Ini bukan perkara sensitif a.k.a baper ya, tapi kitanya yang juga harus punya empati dalam kehidupan bersosialisasi. Bukan hanya rumah tangga saja yang perlu suasana harmonis, di tempat kerja juga. Iya kan?

Boleh jadi dia itu juga sibuk, banyak deadline, dst, tapi pembawaan sikapnya yang tenang, engga grasah-grusuh atau berkoar-koar kayak kita membuat dia seolah engga "sesibuk" kita.

Boleh jadi dia memang kompeten, jadi bisa kerja jauh lebih efisien. Sementara kita complain harus mengerjakan 2-3 hal dalam satu waktu, dia sudah selesai mengerjakan 3-4 hal yang kita sendiri engga notice. Who knows?

Boleh jadi jam kerja efektif atau waktu sibuk mereka memang berbeda dari kita. FYI, ada kerjaan yang memang tergantung pada periode tertentu. So, engga usah julid lihat orang lain yang gabut di tempat kerja. Semua akan gabut dan sibuk pada waktunya.

Toh bila memang benar kita lah Si Paling Sibuk Sejagat Raya, coba diskusikan ke atasan terkait beban kerja berlebih itu, minta saran/bantuan dari sesama rekan, dan tingkatkan terus hard skill dan soft skill kita, agar bisa lebih profesional di tempat kerja.

In fact, setiap orang pasti memiliki masalah dan setiap masalah sudah sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.

Yuk bisa yuk, fokus pada potensi biar engga terus iri dengki. Lebih ikhlas biar hati engga terus-terusan panas. InsyaAllah, setiap lelah, penat, pusing kita dalam bekerja itu akan menjadi amal kebaikan yang bernilai pahala.

Ingat, semua pekerjaan yang halal itu baik dan sama pentingnya.

Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda, "Mukmin yang satu dan lainnya bagaikan bangunan yang mesti menguatkan antara satu bagian dan bagian lainnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Entah kita sekarang ada di bawah, di atas, atau di tengah-tengah, optimalkan saja peran kita saat ini. Respect!

Wallahu a'lam bishawab.

#Opini #UnegUneg #SelfReminder