Rabu, 30 Oktober 2013

Cobaan


Tuhan...

Bila ini Kau lakukan untuk meningkatkan derajatku, 
maka kuatkanlah aku..

Namun bila ini teguran untuk dosa-dosaku, 
maka ampunilah aku..

(dhini iffansyah)

Senin, 28 Oktober 2013

Just Allah...



Walaupun semua orang tak peduli, setidaknya kita punya Allah yang selalu peduli dan selalu mendengarkan apapun yang kita ceritakan padaNya.

Bahkan orang yang kita anggap paling memahami diri kita sekalipun bisa membuat kecewa, memang hanya Allah saja yang tidak pernah mengecewakan hambaNya.

Biarlah hati tersakiti berulang kali oleh manusia, asalkan Allah setia memberi penawarnya.

Karena manusia itu ada jenuhnya, sedangkan Allah senantiasa gembira menyambut kehadiran kita :')

(dhini iffansyah)

Sabtu, 19 Oktober 2013

Mata Air Cinta

Cinta tak ubahnya mata air yang selalu memancarkan inspirasi kehidupan. Menemukannya adalah sebuah keberhasilan yang tak ternilai bahkan untuk bongkahan berlian.

Kejernihannya membebaskanku dari dahaga kebahagiaan... Setiap tetesnya mengantarkanku pada kedamaian serta membawa kesejukan dalam hati dan perasaan.


Bila ku hanya bisa memiliki satu cinta.. maka biarlah cinta itu adalah diriMu

wahai Rabb ku... Yang Maha Rahman.

(dhini iffansyah)

Rabu, 16 Oktober 2013

Kumpulan Status



*) Bila kau bilang itu cinta.... Maka menurutku itu sebuah bencana. Ketika semua hanya terbatas kata bukan dalam rangka mengikuti sunnahnya.

*) Ada hal yang tidak perlu kita beritahukan pada orang lain meskipun hati terasa sesak olehnya. Biarlah Tuhan yang menentukan akhir dari setiap perjalanan. Bersabar hingga semua indah pada waktunya.


*) Bila bahagia itu sederhana, mengapa harus dibuat rumit? Bila cinta itu ada... Buktikanlah tanpa rasa sulit.


*) Kasih sayang hadir tanpa melihat kepantasan, melainkan dari kesiapan hati seseorang untuk senantiasa berdoa dan memberikan yang terbaik.


*) Merasa istimewa itu ketika orang lain dengan senang hati mengorbankan apapun demi sebuah senyum kita.


*) Cinta mungkin tidak memahamimu dalam semalam, tapi cinta rela memberikan setiap malamnya untuk belajar memahamimu.


*) Keluarga itu adalah orang-orang yang selalu memberikan ruang untukmu di hati mereka. Meskipun kau telah lama meninggalkannya.


*) Sahabat sejati tidak akan menuntutmu untuk selalu berada disampingnya. Meski berada disampingmu adalah saat yang selalu ia nantikan.


*) Janganlah menjadi senja.... Yang hadirnya begitu mempesona namun hilang tiba-tiba.
Namun jadilah fajar pagi.... Yang hadirnya memberi harapan bagi semua pemilik hati.

*) Menjadi spesial bukan karena memaksakan diri meniru gaya orang lain, tapi karena berani menunjukan jati diri apa adanya.


I'm a muslimah and I'm proud
(dhini iffansyah)

Rabu, 09 Oktober 2013

Miracle of Mom


Di dunia ini ada seseorang yang mampu mengetahui apa yang ada di benak maupun pikiranku..... Walaupun aku tak pernah menjelaskannya.

Dia tahu bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi padaku meski kami terpisah jarak dan waktu.

Dia tahu bahwa ada yang tak beres denganku hanya dengan mendengar suaraku.

Dia tahu segala sesuatu yang ku coba sembunyikan hanya dengan melihat gelagatku.

Dan orang itu adalah ibu.

(dhini iffansyah)



Senin, 07 Oktober 2013

Hari Raya Rahadian. Siapa Bilang Ukhuwah Itu Indah? (inspired by real life story)



Tak terasa... sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasa sedihpun menyelimuti hati Rahadian. Sama seperti Ramadhan sebelumnya... kali ini pun ia telah disibukkan dengan berbagai macam agenda dakwah. Meski target amal yaumiyah selama Ramadhan telah terpenuhi... namun masih terasa ada yang kurang.


"Yaa Rabb... betapa hamba menyadari… ruhiyah ini mulai melemah akibat dosa-dosa yang hamba lakukan. Ku azamkan dalam diriku untuk beri'tikaf di masjid di penghujung Bulan Ramadhan-Mu yang mulia..... mudahkanlah hamba dalam menunaikan sunnah rasul-Mu.. Ya Allah... sungguh hamba rindu dan ingin mendekatkan diri pada-Mu.."

Begitulah suara hati seorang mukmin bernama Rahadian.

Rahadian berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menunaikan niatnya. Setelah shalat Subuh ia pun memulai i’tikaf di Masjid Jami’ Darussalam. Ia menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdo’a, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qur’an serta mengkaji hadits.

Duhai indahnya saat-saat itu…… wajahnya yang teduh mencerminkan ketenangan jiwa yang ia rasakan. Tiada rasa lelah maupun jenuh. Inilah yang terjadi kala cinta memberi makna yang sesungguhnya.

Hemmm… Cinta…..?

Tiba-tiba Rahadian teringat dengan para ikhwan binaannya. Rasanya sudah begitu lama dia tidak bertemu dengan mereka. Halaqoh yang biasanya rutin diagendakan setiap pekan, kali ini memang sengaja di non-aktifkan agar masing-masing dapat berkonsentrasi menyempurnakan amal ibadahnya di Bulan Ramadhan.

**

Akhirnya di malam i’tikaf yang terakhir… Rahadian tak sanggup menahan air matanya untuk melepas kepergian Ramadhan.

Disisi lain, Rahadian pun merasakan kekhawatiran yang teramat sangat akan dirinya…..

“Yaa Allah… Rabb Semesta Alam… Sungguh Engkau telah berjanji memberikan pahala dan tempat terpuji bagi orang-orang yang Engkau Ridhoi…
Yaa Allah… hamba tahu bahwa janji-Mu pasti benar dan akan ditepati…
Tunjukkanlah pada hamba yaa Allah… sedikit bukti kebesaran-Mu… agar semakin bertambah iman dalam diriku… untuk selalu istiqomah di jalan dakwah-Mu…”

**

Sesaat Rahadian berada disuatu tempat yang asing. Tempat itu belum pernah ia datangi sebelumnya. Sambil menerka-nerka.. Rahadian terus berjalan menelusuri tempat itu yang semakin lama semakin terang dan sinarnya pun terasa berbeda… begitu indah dan menghangatkan jiwa.

Kemudian datang seorang laki-laki berpakaian serba putih yang menyambutnya dengan salam serta senyum paling bersahabat yang pernah ia lihat.

“Tahukah kau dimanakah kita saat ini akhi..?” Rahadian memberanikan diri untuk bertanya.

“Inilah tempat, dimana tidak ada lagi kesedihan, kesulitan, maupun keletihan.”

“Adakah orang yang ku kenal berada disini saat ini..?”

“Tentu, mari ku ajak kau berkeliling…..”

Rahadian menebarkan pandangan ke segala arah. Tak lama… ia melihat sosok akhi Rizal. Salah seorang adik binaan Rahadian yang selalu rajin menghadiri halaqoh serta baik akhlaknya.

Kedua laki-laki itu saling menatap dengan penuh rasa syukur… menangis dalam rangkulan satu sama lain.

“Subhanallah… Subhanallah… Subhanallah… Inilah janji Allah, akhi… inilah janji-Nya yang selalu kita kaji bersama…..” Rahadian berbisik kepada saudaranya sambil terus terisak.

**

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 
Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu alla ilaha illallah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah Hayya 'alash sholah


Hayya 'alal falah Hayya 'alal falah 
Ashsalatu khairum minan naum Ashsalatu khairum minan naum 
Allahu Akbar, Allahu Akbar 
Lailaha ilallah 

Rahadian terbangun oleh kumandang adzan shalat Subuh. Ia bergegas bangkit dan mengambil air wudhu. Alhamdulillah… hari yang begitu cerah… udara yang begitu sejuk. Secerah hati dan sesejuk perasaan Rahadian pada waktu itu.
Betapa Allah Maha Mendengar dan Maha Menjawab segala Permohonan….

**

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
La ilaha illallah wallahu akbar
Allahu akbar wa lillah ilhamd

Takbir kemenangan mengiringi langkah kaki Rahadian menuju lapangan untuk mendirikan shalat Id. Begitu banyak orang yang berkumpul disana. Namun ada satu orang yang begitu ingin ditemuinya di hari istimewa ini yaitu Akhi Rizal.

Selepas shalat Id… dalam hiruk pikuk keramaian orang-orang yang beranjak pergi meninggalkan lapangan...  Allah memperkenan mereka  untuk bertemu…

“Assalaamu’alaykum akhi…” Rahadian memberi salam terlebih dahulu

“Wa’alaykumussalaam waromatullohi wabarokatuh” Akhi Rizal pun menjawab dengan sempurna

“Taqoballahu Minna wa Minkum….”

“Selamat hari raya ya akh, maafin semua kesalahan ane…”

“Iya akh, ane juga mohon maaf kalau selama berinteraksi dengan antum ada kata maupun perbuatan yang tidak berkenan”

“Insyaallah tidak ada akhi….. justru antum selalu sabar dalam membimbing dan mengingatkan ane. Kemarin malam ane sampe mimpiin antum akh….. ane bahagia sekali… rasanya seperti nyata. ”

Rahadian tersentak dengan pernyataan Akhi Rizal.  Ekspresi Rahadian yang berubah drastis langsung ditangkap oleh Rizal.

“Ada apa akh….? Ada yang salah…?”

Rahadian menggelengkan kepala dengan segera dan memeluk binaannya.



“Tidak ada yang salah akhi… hanya saja ana bermimpi hal yang sama seperti antum….. semoga  Allah senantiasa menguatkan kita di jalan ini dan mempersaudarakan kita di dunia dan di akhirat. ”

Akhi Rizal seperti kehabisan kata mendengar kalimat yang terucap dari Murobbinya. Air mata itupun kembali menetes… mewakili semua rasa takjub, haru, dan bahagia yang ia rasakan di hari istimewa yang penuh dengan kemenangan.

"Nikmat yang paling berharga selepas nikmat iman dan islam, adalah memiliki sahabat yang shalih. Jika kamu mendapati kewujudan kasih sayang antara kamu dengannya maka peganglah dia bersungguh-sungguh"
-Umar bin Khattab- 


Jadi... siapa bilang ukhuwah itu indah??
tentu saja kata mereka yang mendapati itu dalam hidupnya.......... :')



Minggu, 06 Oktober 2013

Bersama kalian

Dulu saya pernah.....
memulai hari dengan memenuhi undangan syuro pukul 6.00 pagi bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
mengabaikan hujan deras dan rasa letih untuk menghadiri agenda silaturahim bersama kalian.
Dulu saya pernah.....
pergi ke daerah pelosok yang jauh untuk mengadakan bakti sosial bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
merasakan pengalaman untung-rugi berjualan soto, kue, roti, gado-gado, kurma, es kurma, hingga es segeran bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
dengan keterbatasan perbekalan merasakan rihlah panjang ke Semarang bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
makan dengan lauk sederhana namun terasa istimewa karena dinikmati satu nampan bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
menjelajahi kota Malang untuk berburu kuliner bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
minta ditemani keluar waktu malam hanya untuk makan es krim bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
tidur hingga larut malam karena terlalu asyik berdiskusi bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
tidur ala kadarnya di mushola yang dingin di daerah Cangar untuk agenda rekrutmen bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
menikmati indahnya Sendang Biru, Balekambang, Coban Pelangi, Bukit Pasir dan Bromo bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
duduk melingkar di bawah langit malam berbintang untuk mengikuti liqo bersama kalian.

Dulu saya pernah.....
bingung, panik, menangis, kecewa, tersenyum dan tertawa bersama kalian.

Dulu saya pernah mengalami itu semua bersama kalian.....
ingatkah kalian?

(dhini iffansyah)






Sabtu, 05 Oktober 2013

Yuk Liqo !


Pengalaman ikut Liqo‬ itu luar biasa..... ketika seorang muslim bertemu dengan muslim lainnya dengan niat bersilaturahim sekaligus menambah tsaqafah islamiyah mereka.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh Para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

“Barang siapa yang dikehendaki kebaikannya oleh Allah, Dia akan menjadikannya mengerti tentang (urusan) agamanya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Al-Baghawi, Ibnu ‘Abdil Barr dan Ath-Thahawi)

Masya Allah... :)