Jumat, 26 Februari 2021

Life Message

4 tahun kini usiamu

Berlalu sudah malam hening kami dihiasi suara tangismu
Celoteh lucumu masih terngiang dalam rindu
Langkah kecil itu menapaki hati kami yang menyayangimu

Kelak berlarilah
Menuju mimpi yang sering kau ceritakan pada kami

Mungkin kau akan jatuh
Tapi luka itu akan sembuh
Menyisakan kau yang lebih kuat dan terus bertumbuh

Tertawalah bersama dunia
Jangan pernah takut padanya
Karena Allah akan menjaga kita

Rendah hatilah...
Maafkan agar hatimu tidak lelah
Jemput takdir hidupmu dengan cara terindah

Bunda dan Abah..
Selalu sayang Abror
Dimanapun
Kapanpun

Stuck Parents Vs Lucky Parents

Orang tua mana sih yang engga sayang sama anaknya?

Saya yakin normally tidak ada. Terlepas dari apakah si anak itu berlabel nakal, bodoh bahkan kurang ajar sekalipun.

Tapi makin kesini makin banyak orang tua yang seperti stuck dalam menghadapi anaknya. Bingung, nih p ppp diapain ya?? Dikasih tau udah, dilembputin, dikerasin juga udah, tapi kok? 

Ok.

Kalau didoain?
Udah juga belum? 

Wait.

Doa pasti lah habis selesai sholat. Tapi serius engga? Apa sekedar SOP tanpa dihayati?

Allah tau kok mana yang meminta sungguh-sungguh dengan penuh harap dan kerendahan hati..

Mana yang cuma cas cis cus tapi tetap aja berserah dengan kemampuan diri.

Kapan sih Allah menyuruh kita sukses?

Allah cuma minta kita usaha (ikhtiar) seraya berdoa and finally serahkan semua hasilnya pada Allah (tawakal).

So, jangan putus asa dalam mendidik, menasehati, mengarahkan, membentuk karakter anak kita menjadi pribadi ahli surga. Karena memang itulah tugas kita sebagai orang tua.

Pun jika anak kita tak kunjung berubah maka jangan pikir usaha itu sia-sia. InsyaAllah, jika niat kita ikhlas.. itu semua akan bernilai kebajikan berganjar pahala.

Tapi sekali lagi..

Tak perlu pusing dengan kata orang.

Kita yang kelak ditanya dan diminta pertanggungjawaban oleh Allah mengenai pola asuh/pendidikan terhadap anak kita. Bukan tetangga apalagi para netizen yang hobinya julid di social media.

Ok.

Take a breath yah mom and dad.

Let's set our mindset.

Bahwa yang ngasih kita amanah ini adalah Allah SWT.

 It means amanah ini engga main-main, dan Allah tau betul bahwa kita sanggup menerimanya.

Jadi jangan pernah underestimate sama kemampuan diri.

Kita sebagai orang tua memang punya kekurangan, tapi jangan jadikan itu sebagai alasan dan pembenaran dalam ketidakberdayaan mengahadapi ajaibnya perilaku anak zaman now.

Jangan bosan upgrade ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu parenting. Belajarlah dari pengalaman diri dan orang lain.

Anak adalah big project sepanjang hayat. Amal jariyah yang kita harapkan saat jasad terbaring di liang lahat. 

Yakin, kesulitan kita dalam mendidik dan membesarkannya saat ini, kelak dapat menjadi hujjah yang memudahkan hisab di akhirat nanti.

Kalau sudah begitu,

Everyone will say, "How lucky you are!"

- Dhini Iffansyah (Bunda Abror)

Senin, 01 Februari 2021

Alhamdulillah Ada Masalah

"Huuuffh..."
Calista menghela nafas panjang...

Satu hari lagi dimana pekerjaannya terasa begitu menguras emosi.

Masalah datang bertubi-tubi, seolah tak ingin membiarkannya melepas penat walau sejenak.

Bekerja memang pilihannya. Tapi tetap saja, tak terbayangkan bahwa beban yang diterimanya akan sampai seperti ini.

Waktu..
Tenaga..
Pikiran..
Bahkan perasaan..

Calista yang dulu cuek perlahan terseret dalam trend ke-baper-an masa kini.

Lisannya selalu gatal untuk mengeluhkan segala sesuatu yang nampak kacau balau, tak berjalan sesuai rencana maupun harapannya.

Yaaah... Beginilah nasib pekerja.

Kalau tak mau pusing, silahkan berhenti. Pastinya itu juga bukan solusi untuk hidup Calista saat ini.

"Allahu Akbar......." Calista berkata lirih sembari menatap ke langit biru yang terbentang.

Tak ada gunanya mengeluh. Orang-orang mungkin akan mendengarkan namun hanya Allah yang sanggup meringankan beban. Calista mengucapkan kalimat itu di dalam hati untuk dirinya sendiri. Matanya mulai berkaca-kaca.

Terpaan angin sore itu kemudian membelai wajahnya dengan lembut. Calista merasa alam semesta adalah teman yang setia menghibur dan menguatkannya.

"Alhamdulillah..." kata itu akhirnya menutup renungan Calista. Senyum tipis itu pun kembali.