Selasa, 30 Oktober 2012

Allah Sang Maha Memudahkan

"Alhamdulillahil ladzi bini'matihi tatimmus sholihaat." (Segala puji hanya bagi Allah yg dgn nikmatNya kita bs menyempurnakan amal2 sholeh)

"Allahumma la sahla illa ma ja'altahu sahla, wa anta taj'alul hasna idza syi'ta sahla." (Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah & Engkau akan menjadikan mudah jika Engkau berkehendak memudahkannya)

jazakillah khoir kpd seorang saudari yang sudah mengajarkan doa indah dihari yang cukup penting ini... :)

ya Allah... kabulkanlah doa kami.



Rabu, 24 Oktober 2012

Life is Fight

Dalam setiap langkah perjuangan... merasakan lelah dan kecewa itu adalah hal yang wajar. Justru aneh bila seorang pejuang tidak pernah merasakannya... 


Namun pejuang sejati tidak akan dikalahkan oleh rasa lelah dan kecewa yang mencoba mengoyak semangatnya
Ia justru semakin memahami bahwa tiada perjuangan tanpa pengorbanan.... dan disetiap pengorbanan akan teruji kesungguhan sekaligus keikhlasan yang kelak akan melahirkan kekuatan dan keberanian.


Orang yang memilih untuk berjuang harus berani berkorban...
dan konsekuensinya adalah..... ia akan menjadi sosok yang tangguh menghadapi tantangan hidup yang senantiasa menghadang.


Para pejuang sejati bukanlah yang merengek agar dipahami
Bukan yang menangis untuk dikasihani. Bukan pula yang lari kala masalah menghampiri.

Tetapi mereka adalah orang-orang yang bangkit walau sudah jatuh berulang kali. Terus bergerak dan tetap berkontribusi. Mencari celah untuk memberikan solusi


Mereka mungkin hanyalah segelintir orang yang mau peduli...
Diantara orang-orang yang semakin acuh dan antipasti
Namun semua itu adalah pilihan...
Semua bebas memutuskan tanpa ada paksaan

Saya memilih berjuang, karena hidup terlalu berharga bila hanya dipenuhi dengan mimpi tanpa usaha mewujudkannya....
Meski ada kemungkinan saya gagal, setidaknya saya tidak akan menyesal.

(dhini iffansyah)

Selasa, 23 Oktober 2012

Makna Kesuksesan


Dalam setiap kesuksesan yang didambakan... ada harga yang harus terbayarkan
Semakin tinggi nilai kesuksesan... semakin besar pula harga yang harus dikeluarkan.

Apakah sebenarnya "SUKSES" itu ?
Sebagian orang mungkin mengatakan ketika ia memiliki KEKAYAAN, KEKUASAAN,
KEHORMATAN, KETENARAN... dan lain sebagainya.....

Namun ternyata "SUKSES" semacam itu hanyalah kesuksesan menipu... jika pada
akhirnya hanya menjerumuskannya pada lembah maksiat dan dosa yang berujung pada
siksa neraka.

Ketahuilah... "SUKSES" sejati adalah ketika seseorang mampu menyelamatkan dirinya di 
dunia maupun di akhirat. Ketika waktu kehidupan dihabiskan untuk beribadah dan
berdakwah. Ketika ia menjadi rahmat bagi dirinya dan semesta alam.

"SUKSES" seperti inilah yang harus kita kejar 
walaupun begitu besar harga yang harus kita bayar

dan semua itu hanya dapat terwujud apabila
Islam menjadi sandaran...
Al-Qur'an dan As-Sunnah menjadi pedoman...
Rasulullah menjadi teladan...
dan
Allah menjadi tujuan...

(dhini iffansyah)



Senin, 15 Oktober 2012

Maka Bersyukurlah

      Sore ini ketika suatu rencana tak berjalan sesuai dengan keinginan diri, sempat terbesit rasa kecewa dan hati pun mulai tergoda untuk mulai mengeluhkan ini dan itu.

Namun begitu cepat Allah menampakkan kuasaNya.
Hingga diri menjadi begitu malu dan tak berarti apa-apa.

Seorang lelaki tua lewat tepat dihadapanku
Membawa potongan-potangan kayu yang cukup besar dipundaknya.
Ya Allah, begitu berat beban hidup yang harus ia pikul.
Terlebih untuk tulang-tulangnya sudah renta.

Astaghfirullah….
Apalah arti permasalahan ku selama ini?
Tidaklah lebih dari kumpulan masalah-masalah kecil yang seringkali didramatisir.

Sungguh malu rasanya, bila setelah ini aku masih saja mengeluhkan kehidupan yang telah Allah berikan.
Sementara ribuan orang di luar sana sangat mengidamkan apa yang telah ku dapatkan sekarang.

Keluarga, tempat tinggal, pendidikan dan berbagai peluang maupun kesempatan untuk berkarya.
Semuanya telah ku miliki tanpa harus bersusah payah sebelumnya.
Tetapi Allah lah yang memberikannya dengan gratis dan cuma-cuma !
Yang Allah inginkan hanyalah agar aku dapat selalu mensyukuri karunia-Nya yang tak terhingga.
Lantas mengapa aku bisa lalai dan lupa?!

Astaghfirullah…astaghfirullah…astaghfirullah hal adzim…

Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

”Barangsiapa yang bersyukur maka hal itu adalah untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Barangsiapa yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia.” (An-Naml: 40)

“Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu, dan jika kamu ingkar maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Saudariku... mari kita senantiasa bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan. Biasakanlah lisan dan hati kita untuk selalu memuji dan membesarkanNya, hingga tiada lagi tempat kekufuran yang pada akhirnya hanya akan mendatangkan murka dan kehinaan dihadapanNya.

(dhini iffansyah)

Muhasabah Diri


Ikhwah fillah..... ikhwan dan akhwat yang ana cintai karena Allah...

Afwan karena sudah banyak kata maupun perilaku ana yang kurang berkenan dan menyakiti hati antum semua....

Ana ingin mengajak antum untuk mulai bertanya pada hati nurani masing-masing... inshaallah, bila ia memang masih berfungsi sesuai dengan fitrahnya.. pasti akan kita temukan jawabannya.

"UKHUWAH itu tetap ada..dan selalu ada"

Selama Iman dan Islam itu ada di hati kita..
selama Allah menjadi tujuan kita..
selama Al-Qur'an menjadi pedoman kita..
selama Dakwah menjadi jalan hidup kita..
dan selama Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam menjadi suri teladan kita..

Ana menyayangi saudara(i) ana tanpa terkecuali...
Kita bersaudara karena landasan iman dan takwa, dan tentunya berkewajiban untuk saling menasehati dan mengingatkan satu sama lain.
Tetapi kalau ternyata nasehat itu selalu ditampikkan... tak dihiraukan dengan alasan perkembangan zaman. Lantas bagaimana lagi..?

Bertanyalah pada hati nurani. Bila ada kata maupun perilaku saudara(i) antum yang menyakiti.. ketahuilah itu dilakukan bukan karena rasa benci... bukan... sama sekali bukan. Bagaimana mungkin seorang saudara bisa membenci saudaranya yang lain?? Sekali lagi.... bertanyalah pada hati nurani.

Bila saat ini kita merasa tersakiti.. berkacalah..... tidakkah diri ini juga telah menyakiti saudara(i) kita... walau mungkin tanpa kita sadari sebelumnya.
Lalu mengapa ego pribadi terus dipaksakan untuk mengalahkan ukhuwah ini..

Ikhwah fillah...
Bukankah kita bersatu dalam jama'ah....? dan di dalam setiap jama'ah ada norma yang patut kita jaga dan hormati bersama. Kalaupun ada perubahan... perubahan itupun harus kita sepakati bersama. Bukan disepakati secara sepihak berlandaskan opini pribadi.

Karena jama'ah ini punya kepentingan.... dan kepentingan kita adalah untuk mendakwahkan Islam, mengajak orang lain untuk sama-sama memperbaiki diri dan masyarakat secara lebih luas.

Ketika kita berbicara Islam…. Apakah yang ada dalam pikiran dan benak kita?
Apakah hanya sebatas aqidah dan ibadah saja? Tentu tidak.
Seperti yang sudah kita ketahui. Islam itu meliputi Aqidah, Ibadah, Akhlak, dan Mu'amalah.
Semuanya harus kita perhatikan dan terapkan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Kita yang sudah berulang kali mengkaji Al-Qur’an dan Hadist… dan ditambah dengan membaca sirah nabawiyah… inshaallah dapat mengambil pelajaran… bagaimana Rasulullah, Muhammad saw, mencontohkan dengan SEMPURNA segala ajaran ISLAM yang beliau bawa. Termasuk juga.. bagaimana cara kita untuk mendakwahkannya. Sunnah beliau itu tentu tidak pernah lekang oleh waktu. Sunnah beliau itu akan terus berlaku hingga hari akhir zaman nanti.

Sekali lagi… ISLAM itu meliputi… AQIDAH, IBADAH, AKHLAK, dan MU’AMALAH.
Sehingga dalam mendakwahkan Islam… tidaklah cukup bila hanya dengan mengusung KEBENARAN namun juga harus dihiasi dengan AKHLAKUL KARIMAH.

Karena sesungguhnya Rasulullah saw diutus untuk menyempurnakan akhlak….
Maka sampaikanlah dakwah ini dengan kebaikan akhlak…. Sekali lagi akhlak…..
Itulah yang membedakan kita (umat muslim) dengan umat-umat lainnya……

karena KEBENARAN yang disampaikan dengan SERAMPANGAN hanya akan menjadi sebuah KEKELIRUAN.

Wallahu’alam.

(dhini iffansyah)