Jumat, 27 September 2013

Rindu Baitullah



Yaa Rabbi... izinkan hamba menginjakan kaki di tanah haram... sungguh hidup tak kan ada penyesalan bila bisa menyempurnakan keislaman dengan menunaikan ibadah haji di baitullah....

KEINGINAN yang dilandasi KEIMANAN akan mendatangkan KEBAIKAN. Bismillah... Semoga segala urusan diberikan KEMUDAHAN. Aamiin.

(dhini iffansyah)


Kamis, 12 September 2013

Bagiku, beginilah Cinta yang seharusnya

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Demi Dzat.. yang jiwaku ada ditanganNya...

Beliau bisa saja memilih profesi yang lebih baik, lebih terpandang dan lebih banyak menghasilkan uang.
Tapi bukan itu yang dicita-citakannya.

Beliau bisa saja tak menghiraukan dakwah ini, hanya mengurusi kepentingan dirinya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Tapi bukan itu yang membahagiakan jiwanya.

Beliau bisa saja menyatakan sudah lelah, telah berupaya namun kini lebih baik menyerah,  karena bertahun-tahun mencoba tetap tak ada yang berubah.
Tapi bukan itu yang dilakukannya.

Guru Agama dengan status Honorer... itulah profesi yang beliau pilih. Sebuah pekerjaan yang mungkin tidak diperhitungkan oleh sebagian besar orang. Namun bagi beliau pekerjaan itu diimpikan dan diperjuangkan.

Bukan dalam rangka menyesuaikan dengan bakat atau minat pribadi,
sebab beliau bukanlah seorang sarjana pendidikan (S.Pd) maupun seorang sarjana agama (S.Ag), melainkan seorang sarjana komputer (S.Kom) !

Bukan juga karena honor yang bisa diterimanya,
sebab honor itu tentu tak seberapa nilainya apalagi bila dibandingkan dengan banyaknya jumlah jam mengajar yang dibebankan pada beliau.

Lantas mengapa harus Guru Agama? dan mengapa honorer?

Ternyata sederhana... karena dengan menjadi guru agama, beliau bisa lebih banyak berperan dalam kegiatan keislaman di sekolah sekaligus memajukan Rohis yang ada disana. Sedangkan dengan status honorer, beliau bisa tenang dan fokus menguatkan dakwah di satu sekolah, tanpa ada kekhawatiran sewaktu-waktu akan dimutasi ke sekolah lain. Sebuah resiko yang seringkali dialami oleh guru yang berstatus PNS.

Masyaallah...

Cerita ini nyata tanpa rekayasa. Perjuangan seorang muslim dalam menegakan kalimat Tuhannya. Barangkali kecil dihadapan manusia, namun besar dihadapanNya.

Bagaimana dengan kita? Apakah yang sudah kita lakukan dan korbankan demi Agama ini?

Semoga masih ada cukup waktu yang tersisa bagi kita untuk membuktikan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.


وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah & Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, & kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib & yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yg telah kamu kerjakan. (At-Taubah: 105)

Sabtu, 07 September 2013

Tarbiyah, I'm in Love



Aku menyayangi mereka... 
walau berbeda masa dan usia,
walau berbeda asal suku dan budaya,
walau berbeda karakter dan pembawaannya.

Aku menyayangi mereka...
bahkan ketika orang lain menghina dan merendahkan,
bahkan ketika orang lain memfitnah tanpa perasaan,
bahkan ketika orang lain berupaya untuk menjatuhkan.

Aku menyayangi mereka...
bukan karena harta atau materi,
bukan karena gelar bergengsi,
bukan pula karena kedudukan yang dihormati.

Aku menyayangi mereka...
sebab mereka mengajak ku pada kebaikan,
sebab mereka mengingatkan ku dalam ketaatan,
sebab mereka menasehati ku dengan kesabaran.

Aku menyayangi mereka…
dengan segenap perhatian dan kepedulian,
dengan prasangka baik yang diutamakan,
hingga dengan doa yang senantiasa dipanjatkan.

Aku menyayangi mereka…
dan ketika saatnya tiba, biarlah aku dan mereka berpisah dalam hangatnya balutan ukhuwah
sampai kelak Allah mempertemukan kembali… di taman surgaNya yang indah
aamiin :')

(dhini iffansyah)