Walaupun mereka
meletakan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku
berpaling dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah
mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya." (hadist)
Ketika kita merasa,
dakwah kan bisa dimana saja, tidak harus di wajihah maupun berjama'ah.
Ketika kita
mengeluh, sudah tidak sejalan dengan sistem dakwah, bahkan sering merasa
kecewa dengan ukhuwah.
Ketika kita ingin
berhenti, merasa cukup beramal jama'i, telah banyak berkontribusi, sehingga
ingin menyendiri.
Baca dan tadabburi
lagi QS. Ash-Shaffat: 139-144
Dan sungguh, Yunus
benar-benar salah seorang rasul, (Ingatlah)
Ketika dia lari [pergi meninggalkan kewajiban] ke kapal yang penuh
muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah
(dalam undian). Maka dia ditelan oleh
ikan besar dalam keadaan tercela [karena lari meninggalkan kaumnya].
Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kapada
Allah. Niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai Hari
Berbangkit."
Tidak ada dakwah yang
100% sempurna.
Tidak ada ukhuwah
yang tidak menuai luka.
Dani tidak akan pernah ada
kata "cuti" dalam berkontribusi.
Ketika diri merasa yg
paling benar, keluar dari jama'ah dan berharap mendapat ukhuwah yg lebih indah.
Carilah jama'ah itu sampai nanti kan menyadari bahwa kesalahan sebenarnya ada
pada diri pribadi. Diri yang tidak solutif dalam menghadapi masalah. Diri yang
selalu ingin dimengerti tanpa mau peduli. Diri yang menuntut diberi tanpa hasrat
berbagi.
Merasa kecewa?
Pernahkah terpikir mungkin diri ini jauh lebih banyak membuat saudara kita
kecewa, namun mereka memilih untuk diam dan memafkan.
Merasa sakit hati?
Pernahkah terlintas mungkin diri ini jauh lebih banyak menyakiti hati saudara
kita, hanya saja mereka menahan diri dan mencoba memaklumi.
Merasa lelah?
Pernahkah terbayang mungkin saudara kita mengalami kelelahan yang serupa bahkan
jauh lebih lelah dari yang kita rasakan, hanya saja mereka menyimpan rasa itu
didalam benaknya.
HADAPI TANTANGAN DAKWAH DENGAN BERANI
LARI SAMA SEKALI BUKAN SOLUSI
Jangan sampai kelak
kita kembali kepada Allah dalam keadaan tercela karena sedang melarikan diri
dari jama'ah, mengabaikan amanah hanya karena rasa lelah dan kecewa dengan
ukhuwah.
Belajarlah dari kisah
nabi Yunus a.s, sungguh Al-Quran adalah hikmah dan petunjuk bagi orang-orang
yang mau mengambil pelajaran.
Wallahu'alam
Bishawab.
(dhini iffansyah)